Asal mula tata surya


Teori Asal-Usul Tata Surya
Ada empat macam teori tata
surya yaitu : teori kabut
(nebula), tori planetesimal, teori
bintang kembar, dan teori
protoplanet.
1. Teori Kabut
Penemu teori ini adalah
Immanuel Kant, dan Simon de
Laplace. Nebula adalah kabut
yang terdiri dari gas (terutama
hydrogen dan helium) dan
debu-debu angkasa. Menurut
teori ini mula-mula ada sebuah
nebula yang baur dan
hampir bulat, yang berotasi
dengan kecepatan sangat
lambat sehingga mulai
menyusut.
Akibat penyusutan dan rotasi
terbentuklah rotasi sebuah
cakram datar di tengahnya.
Penyusutan berlanjut dan
matahari terbentuk dipusat
cakram. Cakram berputar
sangat cepat, sehingga bagian-
bagian tepi cakram terlepas
membentuk gelang-gelang
bahan. Kemudian gelang –
gelang memadat dan menjadi
planet yang berevolusi menjadi
orbit elips mengitari matahari.
2. Teori Planetesimal
Teori ini diajukan oleh T.C
Chamberlein dan F.R Moulton,
keduanya ilmuwan Amerika.
Menurut teori ini matahari
sebelumnya sudah ada sebagai
salah satu bintang. Karena
adanya tarikan gravitasi bintang
maka menyebabkan
sebagian bahan dari matahari
tertarik kearah bintang
itu. Ketika bintang menjauh,
lidah raksasa sebagian jatuh ke
matahari dan sebagian lagi
terhambur menjadi gumpalan
kecil atau platesimal.
Planetesimal-
planetesimal melayang di
angkasa sebagai benda dingin
dalam orbit mengitari matahari.
Dengan
tumbukan dan tarikan gravitasi,
planetesimal besar menyapu
yang labih kecil dan akhirnya
menjadi planet-planet.
3. Teori Bintang Kembar
Teori ini hampir sama dengan
teori planetesimal. Dahulu
matahari mungkin merupakan
bintang kembar, kemudian
bintang yang satu meledak
menjadi kepingan-kepingan.
Karena ada pengaruh gaya
gravitasi bintang,
maka kepingan-kepingan yang
lain bergerak mengitari bintang
itu dan menjadi
planet-planet, sedangkan
bintang yang tidak meledak
menjadi matahari.
4. Teori Proto Planet
Teori ini dikemukakan oleh
astronom Jerman Carl Von
Weizsaeker dan disempurnakan
oleh P Kuiper, dkk. Teori ini
pada dasarnya menyatakan
bahwa tata surya terbentuk
darigumpalan awan gas dan
debu. Lebih dari 5 milyar
tahun yang lalu, salah satu
gumpalan awan mengalami
pemampatan.
Pada proses pemampatan itu
partikel-partikel debu tertarik ke
dalam menuju pusat awan,
membentuk gumpalan bola, dan
mulai berotasi. Karena rotasi
cepat, maka gumpalan gas
mulai memipih menyerupai
bentuk cakram yaitu tebal di
bagian tengah saling menekan
sehingga menimbulkan panas
dan berpijar.
Bagian tengah yang berpijar
inilah sebagiab protosun (cikal
bakal matahari), yang akhirnya
menjadi matahari. Bagian tepi
(bagian yang lebih luar) yang
berotasi sangat cepat
menyebabkan bagian ini
terpecah-pecah menjadi banyak
gumpalan gas dan debu
yan leih kecil. Gumpalan kecil ini
juga berotasi, akhirnya
membeku menjadi planet, asteroit, bulan, meteorid, dan komet.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana Cara Mengukur Masa Bintang?

Dapatkah kita mendarat di planet Jupiter ?

Matahari